INFONAS.ID | MAJALENGKA - Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin berkembang dapat membantu dan memudahkan kegiatan yang ada di semua lini kehidupan dan salah satunya smart city.
Smart city tidak hanya tentang teknologi. Tetapi bagaimana berkolaborasi enam elemen smart city, semua elemen kehidupan berkolaborasi lebih baik dengan menggunakan teknologi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Majalengka H.Gatot Sulaeman saat menjadi pembicara pada acara Seminar Teknologi Majalengka (STIMA) 6.0 dengan tema "Bangkit Bersama Membangun Majalengka Smart City" yang diadakan Universitas Majalengka bertempat Auditorium Unma, Kamis (18/8/2022).
Lebih lanjut Kadis Kominfo ini menjelaskan bahwa kota cerdas atau kota pintar adalah kawasan perkotaan berteknologi modern yang menggunakan berbagai jenis teknologi elektronik. Informasi yang diperoleh dari data tersebut digunakan untuk mengelola aset, sumber daya, dan layanan secara efisien.
"Sebagai imbalannya, data tersebut digunakan untuk meningkatkan operasi di seluruh kota. Data ini termasuk data yang dikumpulkan dari warga, perangkat, bangunan, dan aset yang diproses dan dianalisis untuk memantau dan mengelola sistem lalu lintas dan transportasi, pembangkit listrik, utilitas, jaringan pasokan air, limbah, deteksi kejahatan, sistem informasi, sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan layanan masyarakat lainnya,"imbuhnya.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, sebuah kota didefinisikan sebagai kota cerdas baik dalam cara pemerintah mereka memanfaatkan teknologi maupun dalam cara mereka memantau, menganalisis, merencanakan, dan mengatur kota.
Langkah pertama melakukan literasi baik secara digital maupun luring yang sudah pihaknya lakukan dengan menggandeng komunitas Relawan TIK ke sekolah-sekolah dan masyarakat.
"Setelah literasi, bagaimana ke depan kita harus cakap digital dan pilar-pilar smart city kita kolaborasi kan, seperti ekonomi dalam memanfaatkan digitalisasi, seperti UMKM masuk ke marketplace dan lainnya,"jelas Gatot.
Langkah yang dilakukan Pemkab Majalengka dalam hal ini Diskominfo yaitu bagaimana menciptakan smart government. Teknologi smart city memungkinkan pejabat untuk berinteraksi langsung dengan komunitas dan infrastruktur serta memantau apa yang terjadi di kota dan bagaimana kota atau kabupaten berkembang.
Rektor Universitas Majalengka ( Unma ) Indra Adi Budiman dalam sambutan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka untuk membangun Majalengka menjadi Kabupaten smart city.
"Terima kasih kepada semua pihak, semoga pelaksanaan seminar berjalan lancar dan bisa bermanfaat untuk kita semua," tuturnya.
Panitia seminar Ade Bastian mengatakan bahwa kegiatan Seminar Teknologi Majalengka (STIMA) 6.0 dengan tema " Bangkit Bersama Membangun Majalengka Smart City" sebagai implementasi Universitas Majalengka dalam mendukung Kabupaten Majalengka terpilih dalam program smart city sehingga tema seminar pun tentang smart city.
" Peserta terdiri dari mahasiswa yang ada di Majalengka dengan narasumber Kadis Kominfo Kab. Majalengka serta 11 dosen termasuk dari Unigal Ciamis,"kata Ade.
Dekan Fakultas Teknik Unma Doni Susandi mengatakan dengan Smart City diperlukan multi disiplin. Ke depan pengabdian yang kami lakukan basenya multi disiplin.
"Dengan 200 mahasiswa yang kami miliki sudah mencapai target, dalam 100 Fakultas Teknik hari ini ada beberapa capaian yang kami capai dan acara ini sebagai rasa syukur kami,"ungkap Doni.
(Deny)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram