Akibatnya, sejumlah pemain dan puluhan suporter sepak bola Palestina menderita sesak napas dan tersedak. Kurang lebih ada 2.000 penonton yang hadir pada laga pertandingan final Piala Yasser Arafat antara juara Liga Palestina, Jabal Al Mukaber menghadapi Balata FC.
Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menjelaskan, pada Kamis malam (30/03/2023) tentara Israel menembakkan gas air mata di dalam Stadion Internasional Faisal Al Husseini.
Dan sebagian pemain sepak bola Palestina dan puluhan suporter, termasuk anak-anak menderita sesak nafas dan tersedak. Kemudian tiga orang dilarikan ke rumah sakit.
Mengutip Middleeasteye.net, Jumat 31 Maret 2023, PFA mengatakan, penyerangan Israel terjadi saat jeda istirahat dalam pertandingan antara Markaz Balata, klub dari Nablus, dan Jabal Al-Mukaber dari Yerusalem.
"(Israel menyerang) Tanpa peringatan sebelumnya, tentara pendudukan menghujani stadion dengan bom gas, yang jatuh di lapangan dan di antara tribun, di mana ratusan penggemar, termasuk anak-anak, hadir," kata PFA.
Presiden PFA Jibril al-Rajoub mengatakan, padahal sebelumnya tidak ada gesekan atau bentrokan dengan pasukan Israel, dan mereka terkejut melihat tabung gas air mata menghujani lapangan.
"Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami dan olahraga Palestina oleh para neo-Nazi," katanya kepada TV Palestina saat berada di stadion.
Sementara gas air mata masih mengepung supoter, suporter pun bergegas ke lapangan untuk mendapatkan udara segar.
Rajoub melanjutkan, penyerangan Israel dimaksudkan untuk mencelakai nyawa pemain dan penggemar sepak bola.
"Saya pikir mereka adalah neo-Nazi. Menargetkan pemain dan penggemar sepak bola, dan menembakkan gas air mata di lapangan dan stadion, adalah noda di wajah pendudukan (Israel)," kata Rajoub.
Editor : Fito
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram