Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Guntur Garut, 16 Hektare Lahan Terbakar

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Guntur Garut, 16 Hektare Lahan Terbakar

INFONAS.ID||Garut, 21 Agustus 2024 - Kebakaran hutan melanda kawasan lereng Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di Blok Cigenjreng, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler.

Kejadian ini menghanguskan sekitar 16 hektare lahan hutan yang didominasi oleh pepohonan pinus, kaliandra, dan semak belukar. Kebakaran ini diperkirakan dipicu oleh cuaca panas yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Menurut laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, kebakaran terjadi sekitar pagi hari dan dengan cepat menyebar ke area hutan di sekitar lereng gunung. Api yang berkobar terlihat jelas dari kawasan wisata Cipanas, yang berjarak tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Setelah menerima laporan kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut segera bergerak cepat untuk menanggulangi situasi. Koordinasi dilakukan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan berbagai elemen terkait untuk memadamkan api.

Namun, karena akses yang sulit dijangkau, proses pemadaman harus dilakukan secara manual tanpa bantuan kendaraan pemadam kebakaran.

Tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, BKSDA, Koramil, Polsek, serta sukarelawan dari masyarakat pencinta alam, telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka menggunakan peralatan seperti ZetShooter dan bahan kimia campuran air untuk memadamkan api. Meskipun upaya keras telah dilakukan, hingga malam hari api masih terlihat di beberapa titik.

Pada pukul 21.00 WIB, tim lapangan melaporkan bahwa beberapa titik api masih menyala dan terus berusaha memadamkan sisa-sisa api yang masih berkobar.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kebakaran ini menimbulkan kerugian ekosistem yang cukup signifikan dan berdampak buruk pada kualitas udara di sekitar kawasan tersebut.

Kebakaran hutan di Gunung Guntur ini menambah daftar panjang insiden serupa yang sering terjadi di musim kemarau. Selain merusak ekosistem hutan, kebakaran ini juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar. (FT)