INFONAS.ID||PENDIDIKAN - Dalam mitos Jepang, penampakan Ikan Kiamat (Oarfish) sering kali dianggap sebagai pertanda buruk. Kisah-kisah ini semakin diperkuat oleh laporan penampakan oarfish sebelum beberapa bencana besar, seperti gempa Tohoku di Jepang dan gempa Surigao di Filipina.
Masyarakat setempat percaya bahwa kemunculan ikan ini adalah tanda dari Dewa Laut untuk memperingatkan manusia akan bahaya yang akan datang.
Meskipun mitos tersebut populer, ilmuwan menegaskan bahwa tidak ada hubungan langsung antara kemunculan ikan kiamat dan bencana alam.
Menurut Profesor Hiroyuki Motomura dari Kagoshima University, kemunculan oarfish di perairan dangkal mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan di laut dalam yang memburuk, membuat ikan ini naik ke permukaan dalam kondisi lemah atau sekarat.
Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa oarfish biasanya hidup di kedalaman lebih dari 1.000 meter di bawah permukaan laut, jauh dari jangkauan manusia. Kemunculan mereka di perairan dangkal adalah peristiwa langka yang sering kali disalahartikan sebagai tanda-tanda bencana.
Meskipun mitos dan cerita rakyat tentang ikan kiamat menarik untuk dibahas, penting untuk memahami bahwa tidak semua fenomena alam memiliki penjelasan mistis.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ekologi laut, kita bisa melihat bahwa kemunculan oarfish adalah bagian dari dinamika alam yang kompleks dan tidak selalu terkait dengan bencana.
Kemunculan ikan kiamat memang memicu ketakutan dan spekulasi di berbagai kalangan.
Namun, dengan pendekatan ilmiah, kita dapat memahami bahwa fenomena ini lebih berkaitan dengan perubahan lingkungan di laut dalam daripada tanda-tanda bencana yang akan datang.
Meskipun demikian, mitos yang mengelilingi ikan ini tetap menjadi bagian menarik dari budaya dan legenda di berbagai belahan dunia. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram