INFONAS.ID||Bandung – Dedi Mulyadi baru-baru ini melakukan kunjungan ke Museum Kebudayaan Tionghoa yang terletak di Jalan Nana Rohana, Bandung. Sabtu (28 September 2024)
Dalam kunjungannya, Dedi menyoroti pentingnya modernisasi museum untuk menarik minat generasi muda. Menurutnya, konsep digital perlu diterapkan agar museum dapat memberikan pengalaman sejarah yang lebih hidup dan interaktif.
Dedi menyarankan penggunaan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menghadirkan informasi sejarah secara lebih menarik.
“Dengan teknologi ini, museum bisa menyajikan pengalaman sejarah yang lebih hidup dan interaktif, sehingga anak muda tertarik untuk belajar lebih dalam,” ujar Dedi.
Ia berharap digitalisasi ini dapat mengubah pandangan anak muda yang selama ini menganggap museum kurang menarik.
Selain modernisasi teknologi, Dedi juga mengusulkan pengembangan museum sebagai pusat kesehatan yang menggabungkan pengobatan modern dengan pengobatan tradisional Tionghoa.
Menurutnya, langkah ini dapat memberikan masyarakat pilihan pengobatan yang lebih beragam dan holistik.
Ketua Masyarakat Tionghoa Peduli, Herman Widjaja, melalui perwakilannya, menyambut baik gagasan Dedi Mulyadi.
Ia mendukung penuh digitalisasi museum sebagai langkah untuk membuat museum lebih modern dan interaktif.
Komunitas Tionghoa juga menyambut positif usulan kolaborasi di bidang kesehatan, khususnya dalam penggabungan pengobatan tradisional Tionghoa dengan metode modern, yang diharapkan dapat memperkaya pilihan perawatan kesehatan bagi masyarakat.
Diharapkan, dengan berbagai inovasi ini, Museum Kebudayaan Tionghoa dapat menjadi tempat yang lebih relevan bagi pengunjung lintas generasi, sekaligus berperan dalam mendukung kesehatan masyarakat. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram