INFONAS.ID||Kediri – Ratusan jemaah pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang diduga kedaluwarsa.
Insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2024 ini mengakibatkan puluhan orang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing.
Kepolisian Kediri, yang dipimpin oleh AKBP Bimo Ariyanto, bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan tumpukan snack kedaluwarsa di salah satu Grosir pemasok makanan.
Penemuan ini diperoleh dari penggeledahan gudang penyimpanan snack yang diduga telah expired.
Mirisnya, stiker tanggal kedaluwarsa pada makanan tersebut dapat dihapus dengan mudah, sehingga besar kemungkinan telah diganti untuk diedarkan kembali ke masyarakat.
"Sebagian besar makanan yang disimpan di gudang tersebut sudah melewati masa kedaluwarsa, tetapi diduga diganti dengan stiker baru agar tetap bisa dijual. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui seberapa luas peredarannya," ujar Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, Kamis (3/10).
Pemeriksaan terus dilakukan untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas distribusi makanan tidak layak konsumsi ini. Sementara itu, pihak kesehatan setempat juga bergerak cepat dengan memberikan penanganan kepada para korban keracunan.
Kasus ini telah menimbulkan kepanikan di masyarakat, khususnya para keluarga korban yang berharap ada langkah tegas terhadap pemasok makanan yang lalai dan membahayakan kesehatan publik.
Pihak desa, bersama dengan aparat, terus bekerja sama dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mencegah insiden serupa terulang. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram