INFONAS.ID||CIANJUR - Pada awal Oktober 2024, tembok penangkaran buaya di Cianjur jebol akibat hujan deras, menyebabkan puluhan buaya lepas ke permukiman warga di Kelurahan Sayang. Terdapat sekitar 80 buaya di penangkaran tersebut, dan beberapa di antaranya berhasil ditangkap kembali.
Beberapa buaya terlihat berkeliaran di sekitar sawah dan aliran sungai, menimbulkan kepanikan warga. Buaya-buaya ini merupakan titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak 2018, dan kini rencananya akan dipindahkan ke Taman Safari.
Penyebab utama jebolnya tembok penangkaran buaya di Cianjur adalah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Kondisi ini melemahkan struktur penangkaran, sehingga beberapa bagian tembok tidak mampu menahan tekanan air, yang akhirnya mengakibatkan puluhan buaya lepas ke area sekitar.
Dampak dari jebolnya penangkaran buaya di Cianjur cukup serius, terutama bagi keselamatan warga di sekitar lokasi. Beberapa buaya terlihat berkeliaran di area pemukiman dan sawah, sehingga memicu kepanikan di kalangan penduduk setempat.
Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan risiko terhadap aktivitas pertanian dan lingkungan di sekitar sungai, di mana buaya dapat bersembunyi. Sebagian buaya telah ditangkap, tetapi kekhawatiran tetap ada sampai semua buaya berhasil diamankan.
Pernyataan dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) disampaikan oleh Diah Qurani Kristina, yang merupakan Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor.
Beliau menjelaskan bahwa buaya-buaya tersebut merupakan titipan sejak tahun 2018 dan akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman seperti Taman Safari Indonesia setelah kejadian penangkaran jebol.
Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyatakan bahwa buaya yang lepas berasal dari penangkaran yang sudah lama menjadi tempat penitipan buaya sejak 2018.
Mereka berencana memindahkan lima buaya yang kabur ke Taman Safari Indonesia, sementara yang lain masih menunggu lokasi yang layak.
Penitipan ini awalnya terjadi karena BKSDA tidak memiliki tempat yang memadai untuk menampung 80 buaya besar tersebut. Pemindahan buaya dilakukan bertahap untuk mengurangi risiko lebih lanjut. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram