INFONAS.ID||JAKARTA - Pada Kamis (31/10/2024), sejumlah tokoh antikorupsi yang tergabung dalam Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), termasuk Abraham Samad, Said Didu, dan Saut Situmorang, bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta.
Mereka mendesak KPK untuk menindaklanjuti laporan dugaan korupsi yang melibatkan keluarga mantan Presiden Joko Widodo.
Koordinator sekaligus juru bicara Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus, tindakan ini bertujuan memastikan integritas lembaga dan kepercayaan publik terhadap KPK.
Dalam pertemuan tersebut, TPDI juga menyerahkan sejumlah bukti tambahan guna memperkuat penyelidikan yang diharapkan bisa segera diproses KPK.
Mereka menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara transparan dan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap keluarga mantan pemimpin negara jika terbukti ada indikasi penyalahgunaan wewenang.
Selain itu, juru bicara TPDI menegaskan bahwa laporan ini bukan bermotif politik, melainkan semata-mata demi kepentingan keadilan dan pemberantasan korupsi.
"Kasus tersebut sebenarnya sudah dilaporkan dua tahun lalu oleh Pak Petrus dari TPDI dan teman-teman lain, termasuk Pak Marwan. Kasus-kasus yang tadi dibahas diduga melibatkan keluarga Mulyono," ujar Samad kepada wartawan.
Mereka berharap langkah ini menjadi awal dari transparansi yang lebih baik dalam penyelidikan dugaan kasus yang menyangkut tokoh-tokoh nasional, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap KPK semakin kuat. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram