-->

Jumat, 22 November 2024

Lawan Ujaran Kebencian, Diskusi Publik Literasi Anak Maluku Gaungkan Pilkada Damai

Lawan Ujaran Kebencian, Diskusi Publik Literasi Anak Maluku Gaungkan Pilkada Damai



INFONAS.ID||MAKASSAR, 22 November 2024 - Komunitas Literasi Anak Maluku (LAM) kembali mengadakan diskusi publik untuk menyoroti berbagai isu yang mewarnai pelaksanaan Pilkada serentak, khususnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Diskusi ini menekankan pentingnya mewujudkan Pilkada damai sebagai tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aliansi pemuda menjadi kunci dalam memastikan pemilu yang bebas dari intimidasi dan ujaran kebencian. 

"Pendidikan politik yang masif dan keterlibatan generasi muda di Maluku dan Maluku Utara sangat penting untuk menjaga netralitas serta memastikan suksesnya penyelenggaraan Pilkada. Wilayah ini dapat menjadi contoh demokrasi yang inklusif, damai, dan bermartabat," ujar Eka Riyanti Budiharto, yang bertindak sebagai pemantik diskusi.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi daerah (Orda) asal Maluku, di antaranya PMKKA, HIPMIN, Aspuri Maluku, HIPMI Mal Raya, FMTI, HMM, IPM SBT, dan KOMIK Megarezky.

Hasannudin Tomaidi, Ketua Umum HIPMIN, menyampaikan bahwa Pilkada di Maluku Utara sering diwarnai oleh ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah masyarakat. 

"Politisasi identitas dan konflik kepentingan antar kelompok memperburuk situasi, memunculkan ketegangan sosial, dan melemahkan nilai-nilai demokrasi. Hal ini menunjukkan rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kualitas dan program kerja," jelasnya.

Sementara itu, Usman Reubun, Demisioner HIPMI Mal Raya, menyoroti tantangan lain di Maluku Tenggara berupa intimidasi berbasis SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan). 

"Praktik ini menimbulkan ketakutan dan diskriminasi, merusak tatanan sosial, serta mengancam harmoni antar kelompok masyarakat. Pemilu yang seharusnya menjadi momen persatuan malah digunakan untuk memperkuat sentimen primordial," katanya.

Juliana Novly Ratuani, Pembina PMKKA Makassar, menegaskan pentingnya langkah solutif dalam menghadapi tantangan ini. 

Ia menekankan perlunya penyelenggara pemilu, seperti KPU dan Bawaslu, menjalankan tugas secara netral dan tegas demi mewujudkan Pilkada yang jujur, adil, dan rahasia.

Fijai Banyal, Ketua Umum LAM sekaligus pembicara penutup, menyampaikan bahwa pemuda Maluku memiliki peran penting dalam menjaga suasana kondusif di Maluku dan Maluku Utara. 

"Kami berinisiatif turun langsung ke masyarakat melalui aksi damai dan diskusi terbuka. Gerakan ini bertujuan untuk memastikan Pilkada yang damai, demokratis, dan bermartabat, serta mewujudkan masa depan Maluku yang lebih harmonis," ujarnya.

Risty Arni Patty, selaku panitia acara, menutup dengan pesan penuh harapan kepada masyarakat Maluku, khususnya pemuda di Makassar. 

"Partisipasi aktif dalam mengawasi Pilkada sangat penting. Mari bersama memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan integritas dan bermartabat melalui platform seperti Instagram resmi Bawaslu RI, @bawasluri," katanya.

Pilkada serentak dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, dan diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat demokrasi di Bumi Raja-Raja.

Redaksi: Bramono Sitanggang

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved