INFONAS.ID||MAJALENGKA – Al Mizan Fondation bekerja sama dengan Harokah Majelis Taklim (HMT) Jawa Barat dan Kodipest menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Media Sosial bagi Para Daiah di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Kamis (12/12).
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para daiah dengan keterampilan teknis dan strategi pemanfaatan media sosial sebagai sarana dakwah di era digital.
Sebagai inisiator acara, Anggota Fraksi PKB DPR RI, KH Maman Imanulhaq, berbagi pengalaman dan wawasan mengenai pentingnya adaptasi teknologi dalam dakwah.
“Media sosial adalah alat dakwah yang sangat kuat jika digunakan dengan baik. Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa menjangkau lebih banyak orang dan menyampaikan nilai-nilai keagamaan yang mencerahkan,” ungkapnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat berbagai tips dan trik memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan keagamaan secara efektif.
Kegiatan ini juga menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif seperti Hj. Nyai Umroh yang memberikan motivasi, serta Ketua Umum PP HMT Hj. Nyai Nuryati Murtadlo, didampingi Dr. Hj. Imas Masitoh, MH, dan Prof. DR. Imas Rosyidah.
Dukungan penuh juga datang dari istri KH Maman, Hj. Nyai Upik Rofiqoh, yang turut mendampingi para daiah dan aktivis HMT, khususnya dari wilayah Ciayumajakuning. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi mengikuti pelatihan ini dari pagi hingga sore.
Selain membekali para daiah dengan kemampuan teknis, pelatihan ini menekankan pentingnya sinergi antara tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat dalam menjawab tantangan dakwah di era modern. Diharapkan, upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Di sela-sela acara, KH Maman juga menerima kunjungan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam, beserta rombongan. Diskusi yang hangat membahas berbagai isu sosial, salah satunya meningkatnya angka perceraian akibat judi online.
KH Maman menyoroti peran Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mendampingi keluarga yang menghadapi masalah.
“BP4 adalah mitra strategis dalam mencegah perceraian dan membangun keluarga yang kokoh. Media sosial bisa menjadi sarana edukasi untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan kebangsaan dalam pembinaan keluarga,” ujarnya.
Ia menambahkan, fenomena judi online menjadi tantangan serius yang memengaruhi kehidupan keluarga.
“Judi online bukan hanya menggerus perekonomian keluarga, tetapi juga memicu konflik yang berujung pada perceraian. Ini tanggung jawab kita bersama untuk menemukan solusi holistik,” pungkasnya. (FT)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram