Sabtu, 22 Maret 2025

BARAK SULUT dan KIPRA Salurkan 1.000 Paket Makanan untuk Korban Bencana Manado

Foto: ketua Barak Indonesia Boy Barahama, dan Ketua Umum KIPRA Nasional, Pdt. Dr. Ferdinand Watti saat bagikan bantuan untuk korban banjir

Manado, 22/03/2025 - BARAK SULUT dan KIPRA melakukan giat peduli dengan menyumbangkan 1.000 paket makanan untuk korban bencana di Manado. Aksi ini dilakukan setelah melakukan pantauan lokasi bencana dan mendengar keluhan warga di Komo Ling 3 yang belum mendapatkan bantuan.

Ketua BARAK SULUT, Boy Barahama, dan Ketua Umum KIPRA Nasional, Pdt. Dr. Ferdinand Watti, langsung meresponi dengan turun lapangan untuk membawakan bantuan. Ferdinand menjelaskan bahwa kepedulian KIPRA adalah komitmen bersama untuk membantu warga yang terkena dampak bencana.

"Kami berkerinduan melakukan tindakan peduli, pantau, pengawalan, dan pastikan bantuan tepat sasaran," ujar Ferdinand.

Boy Barahama menambahkan bahwa BARAK SULUT dan KIPRA harus saling bersinergi bersama warga dan cepat tanggap dalam memberikan informasi kepada pemerintah. "Jika ada oknum yang bertindak tidak terpuji dalam penyaluran bantuan, warga jangan takut untuk melaporkan," tegas Boy.

Wakil Ketua 1 BARAK SULUT, Rivai Kalangi, juga mengiyakan pernyataan Boy. "Kita harus memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran dan membantu meringankan beban warga yang terkena dampak bencana," ujar Rivai.

Rivai pun menambahkan, " Tindakan Barak Bersama Kiprah tidak sekedar memberi bantuan makanan, tapi kita juga harus turun langsung ke rumah korban banjir agar bisa melihat langsung ada berapa orang di dalam rumah tersebut dan ada berapa orang yang menjadi pengungsi, maka kita bisa melihat dampak yang terjadi, apakah warga harus di evakuasi keluar dari rumah atau bisa tetap stay" lebih lanjut disampaikan.

"Karena sesuai dengan arahan dari pemerintah kota Manado, bahwa warga yang ada di titik rawan harus keluar dari rumah"

Rivai pun mengapresiasi tindakan Polda Sulut yang sudah menurunkan Tim untuk mengangkat barang2 warga untuk keluar dari rumah2 warga. Seperti yang kita lihat di wilayah Komo luar lingkungan 3.

**Yonfree