-->

Sabtu, 05 April 2025

Om Zen Bupati Purwakarta Fokus Kesejahteraan Masyarakat, Bang Ijo Wakil Bupati Fokus kemana ya ?

Om Zen Bupati Purwakarta Fokus Kesejahteraan Masyarakat, Bang Ijo Wakil Bupati Fokus kemana ya ?


Foto : Ilustrasi 

Dinamika kepemimpinan di Kabupaten Purwakarta semakin menarik perhatian publik, khususnya perbedaan mencolok antara Bupati Saepul Bahri Binzein dan Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin.

Pengamat politik lokal, Mufti Aliansyah, menilai kepemimpinan di daerah tersebut tampak timpang, dengan Bupati yang fokus pada kinerja nyata dan Wakil Bupati yang lebih terfokus pada citra dan manuver politik.

Bupati Saepul Bahri Binzein atau kerap disapa Om Zein digambarkan sebagai pemimpin teknokratis yang memprioritaskan hasil kerja daripada popularitas semata.
Kinerja nyata beliau terlihat dalam berbagai aksi lapangan, seperti penanganan banjir, penanaman pohon, kegiatan bersih-bersih, penanganan mudik, pemulangan TKI dari Arab Saudi, dan peninjauan persiapan tempat wisata selama libur Lebaran. Hal ini menunjukkan pemahaman beliau terhadap substansi tugas pemerintahan.
Sebaliknya, Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin dinilai lebih aktif membangun citra melalui media sosial. Program seperti "Lapor Bang Wabup," menurut Mufti, lebih cenderung sebagai alat pencitraan daripada solusi nyata.

"Keberadaan program tersebut dinilai kontraproduktif karena masalah-masalah krusial seperti percaloan di PT Metro dan nasib buruh PT Randu Lawang belum terselesaikan, bahkan masalah baru terus bermunculan sebelum masalah lama tuntas," kata Mufti kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
Lebih lanjut, Mufti mengkritik manuver politik Abang Ijo Hapidin yang loncat pagar dari Partai Demokrat ke PSI dan menjadi Ketua PSI Jawa Barat.

Langkah ini dianggap sebagai pengkhianatan terhadap mandat rakyat yang memilihnya sebagai kader Partai Demokrat. "Kontras dengan hal tersebut, Om Zein tetap setia pada partai pengusungnya, Gerindra, dan fokus menjalankan tugas pemerintahan tanpa terlibat manuver politik yang mencolok," ujarnya.
Kesimpulannya, perbedaan gaya kepemimpinan di Purwakarta ini mencerminkan dua pendekatan yang berbeda, yaitu dedikasi pada kinerja nyata versus pencitraan dan ambisi politik.

Namun demikian, Mufti optimis bahwa masyarakat Purwakarta, yang dinilai semakin cerdas dan melek politik, mampu membedakan kedua pendekatan tersebut dan akan memberikan penilaian yang tepat pada saat Pemilu mendatang.

"Popularitas di media sosial tidak selalu menjamin dukungan rakyat, sementara kinerja nyata dan dedikasi pada tugas pemerintahan akan lebih dihargai," demikian Mufti. (***)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved