-->

Jumat, 04 April 2025

Opini : Omong Kosong Politisi Kutu Loncat dan Kepentingan Masyarakat*

Opini : Omong Kosong Politisi Kutu Loncat dan Kepentingan Masyarakat*



Foto : ilustrasi 

Klaim Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, yang loncat dari Partai Demokrat ke PSI demi kepentingan masyarakat, patut dipertanyakan; benarkah demikian, ataukah hanya sekadar retorika politik? Demi masyarakat. Bahkan tujuan mulia itu seringkali hanya menjadi topeng bagi kepentingan pribadi.

Sekali lagi, klaim itu perlu dipertanyakan, mengingat hampir semua partai politik, bahkan LSM dan Ormas, secara deklaratif memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Singkatnya, tujuan mulia ini menjadi jargon umum yang mudah diucapkan, tetapi sulit diukur implementasinya.
Pernyataan "untuk masyarakat" seringkali menjadi kamuflase bagi kepentingan politik yang lebih pragmatis. Di balik jargon tersebut, tersimpan ambisi dan kalkulasi politik yang rumit.
Kepindahan seorang politisi dari satu partai ke partai lain, terutama jika dilakukan secara tiba-tiba atau berulang kali (kutu loncat), lebih sering didorong oleh pertimbangan pribadi dan kepentingan jangka pendek, daripada komitmen ideologis atau pengabdian tulus untuk masyarakat.
Ambisi untuk meraih kekuasaan, mendapatkan posisi strategis, atau sekadar mengamankan kepentingan finansial, menjadi motivasi yang jauh lebih kuat daripada semangat untuk mengabdi.

Partai politik, dalam konteks ini, hanyalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Seorang politisi akan dengan mudah berpindah ke  partai yang dianggap lebih  menguntungkan, tanpa mempertimbangkan konsistensi  ideologi atau dampak keputusan  tersebut terhadap masyarakat.
 
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan  dari masyarakat terhadap  pernyataan-pernyataan politisi yang  mengatasnamakan kepentingan  masyarakat. Kita harus  memperhatikan rekam jejak dan  konsistensi seorang politisi, bukan  hanya mendengarkan kata-kata  muluk  yang seringkali hanya bertujuan untuk  mendapatkan dukungan publik.  

Transparansi dan akuntabilitas  dalam  kehidupan politik sangat diperlukan  untuk mencegah penyalahgunaan  wewenang  dan memastikan  bahwa  keputusan-keputusan politik  benar-benar berorientasi pada  kepentingan rakyat. Karena masyarakat yang kritis dan cerdas  adalah kunci untuk mencegah manipulasi politik dan memperjuangkan kepentingan yang  sesungguhnya.



*Dwi Joko Waluyo*

_Penulis adalah Koordinator Wilayah Forum Pers Independent Indonesia (Korwil FPII) Kabupaten Purwakarta._

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved